Oleh Agus Sulistyo
kocak
kukocok-kocok anggur sekantong
berbuih-buih segentong
mengibas mengekor, belang
bilah sebilah berdecak-decak
pada langit
ada sekerilip kerlip berpijar-pijar
jalin-menjalin terpilin-pilin
kutarik bajak pijak bijak
menyisa jejak-jejak tak terlacak
mengukir risau berbatu-batu
menyudut berkelok
menggerus dasar berderak-derak
berulang berkali-kali,
kutanyakan kepadamu,
”harumnya telah menusuk hidung?”
mengular berbelang
tersekat-sekat bilik persegi;
pun meruas-ruas, cerita malam buta
menyudutku, persegi terbagi
memupus memerah padma
tak juga hilang rona
di belanga
bertaburan,
kepak kunang-kunang
renang-renang
dikubang kenang
pada secuil roti dan secawan anggur
sisa malam perjamuan
Diwak 2004
Selasa, 09 Oktober 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar